Image may be NSFW.
Clik here to view.
Munafik Dulu dan Kini
Dari dulu sampai sekarang orang-orang munafik itu sama saja, tidak ada bedanya. Ketika orang-orang Islam mendapat kemenangan mereka (orang-orang munafik) memuji-muji dan bergabung dalam barisan Islam. Akan tetapi ketika orang-orang Islam sedang diuji Allah dengan kekalahan orang-orang munafik selalu menyalahkan dan mengkambinghitamkan orang-orang Islam.
Persis seperti yang Allah abadikan dalam Al-Qur’an surat ke 3 Ali ‘Imran ayat 168 tentang ucapan orang-orang munafik ketika orang-orang Islam sedang diuji Allah dengan kekalahan:
لَوْ أَطَاعُونَا مَا قُتِلُوا
“Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh”.
Seperti sekarang ini, banyak analisis yang menyalah-nyalahkan mujahidin yang berjihad membela agama Allah di negeri Syam setelah jatuhnya Aleppo ke tangan rezim tirani Basar Asad yang dibantu Rusia dan Iran. Analisis lucu dan memutarbalikkan fakta serta cenderung mirip kisah orang-orang munafik pada zaman Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam dahulu. Seandainya mujahidin mendapat kemenangan pasti analisa mereka mendukung dan memuji-muji mujahidin. Itulah diantara sifat orang munafik yang selalu mencari enaknya saja.
Padahal pada hakekatnya orang yang berjihad di jalan Allah itu tidak pernah kalah selamanya. Jika mendapat kemenangan berarti Islam tegak di muka bumi. Jika terbunuh berarti mati syahid yang dirindukan oleh setiap jiwa beriman. Semuanya indah, MENANG atau MATI SYAHID!
Semoga Allah kokohkan kita dalam membela agama Allah sampai berjumpa Allah, aamiin.
Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami